Nyamuk Culex Pembawa Virus Japanese Encephalitis yang Berbahaya

Ilustrasi: Nyamuk (via deepai.org)

AbadiNews.com - Nyamuk Culex adalah salah satu jenis nyamuk yang umum ditemui diberbagai wilayah dunia termasuk di Indonesia. Nyamuk Culex biasanya berkembang biak di perairan yang tergenang seperti kolam, genangan air, atau tempat-tempat dengan air yang tidak mengalir. 

Nyamuk dengan nama ilmiah Culex Tritaeniorhynchus ini memiliki siklus hidup yang berawal dari telur, lalu jadi larva, kemudian membentuk pupa atau kepompong, serta kemudian menjadi nyamuk dewasa dalam waktu kurang lebih satu minggu.

Keberadaan nyamuk culex juga dianggap sebagai pembawa atau yang menyebarkan virus Japanese Encephalitis (JE). Umumnya, virus Japanese Encephalitis menular antar hewan seperti babi dan burung air atau burung rawa. Namun belakangan, penularan virus Japanese Encephalitis (JE) juga telah ditemukan pada manusia. 

Bagaimana penularan virus ini dapat terjadi kepada manusia? Berdasarkan beberapa penelitian menyimpulkan bahwa penularan itu terjadi ketika nyamuk culex menggigit hewan yang terkena infeksi virus. Nyamuk ini kemudian menyebarkan kembali virus ke manusia melalui gigitan. Meski dapat menular melalui gigitan nyamuk culex, tapi sejauh ini belum ditemukan virus menular antar manusia.

Lalu apa dampak yang disebabkan oleh penularan virus Japanese Encephalitis (JE) kepada manusia? Meski jarang terjadi, namun ada kasus yang mengakibatkan kondisi yang fatal. Angka kematian penyakit ini diperkirakan mencapai 20-30 persen dari keseluruhan kasus. Adapun sebanyak 30-50 kasus mengakibatkan gangguan saraf permanen.

Adapun ciri-ciri orang yang terinfeksi virus Japanese Encephalitis (JE) yang disebarkan melalui gigitan nyamuk culex adalah demam tinggi, napas cepat, leher terasa kaku, muntah-muntah parah, kaku otot, gangguan penglihatan akibat pembengkakan saraf mata, linglung, sulit berbicara, tremor, kejang, kelumpuhan dan koma.

Dalam beberapa waktu belakangan suspek virus Japanese Encephalitis (JE) ini telah ditemukan di sejumlah daerah di Indonesia, seperti di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Bagaimana cara mencegah virus Japanese Encephalitis? Adalah dengan imunisasi rutin di wilayah endemis penyakit tersebut. Selanjutnya, menghindari kehadiran nyamuk di dalam rumah dengan menjaga kebersihan lingkungan adalah upaya pencegahan lainnya yang dapat dilakukan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama